Halo,
Perkenalkan, saya seorang wanita berusia 22 tahun yang empat tahun lalu menjalani perjalanan pribadi yang mendalam bersama Tuhan. Pada saat itu, fokus utama saya adalah masuk ke ITB melalui ujian SBMPTN yang penuh tantangan. Setiap hari, selama satu tahun, saya memberikan segalanya untuk mempersiapkan diri, berdoa dengan tekun agar Tuhan memberkati usaha saya. Saya mengorbankan waktu bermain, hampir tidak pernah meninggalkan ruang belajar. Namun, hasilnya tidak sesuai harapan – saya gagal.
Kekecewaan yang saya rasakan begitu mendalam, dan iman saya pun goyah. Saya bertanya-tanya apa arti dari dedikasi setahun penuh ini. Meskipun keluarga dan teman-teman mencoba menghibur, stres menyelimuti saya seperti kabut tebal, memunculkan pikiran untuk meninggalkan iman. Apa yang telah saya capai selama setahun itu?
Di tengah kegalauan ini, pada liburan sekolah, keluarga saya menawarkan perjalanan untuk mengangkat semangat saya. Dengan enggan, saya setuju, dan perjalanan kami membawa kami dari Jakarta ke Bali menggunakan mobil – pilihan orangtua saya. Selama perjalanan, saya menyaksikan keindahan berbagai pemandangan, menikmati kuliner lokal yang lezat, dan menjelajahi kota-kota baru. Bali, khususnya, memberikan pengalaman melihat lokasi yang indah, menikmati makanan yang lezat, berinteraksi dengan turis asing, dan mencoba aktivitas outdoor seperti surfing dan bungee jumping.
Setelah kembali, sebuah pengertian muncul. Seolah Tuhan berbicara padaku, “Hai anakku, apakah kamu menikmati perjalanan liburanmu? Bukankah hidupmu seperti itu? Hidupmu adalah perjalanan yang menyenangkan bersamaku. Teruslah berjalan bersamaku. Percayalah padaku.” Kata-kata itu membuat saya menangis, dan saya memohon ampun kepada Tuhan.
Pada tahun berikutnya, saya kembali belajar, berhasil masuk ke ITB, dan menghadapi berbagai tantangan. Namun, saya berhasil meraih prestasi akademis dengan IPK selalu di atas 3,5, memenangkan berbagai perlombaan, dan magang di perusahaan-perusahaan terkemuka.
Saya bersyukur kepada Tuhan untuk perjalanan transformasional ini. Saya percaya Tuhan menginginkan kita semua untuk berjalan bersama-Nya. Ayo, bukalah hati dan izinkan diri kita untuk berjalan bersama Tuhan. Semoga berkat Yesus senantiasa menyertai kita semua.